Ngobrolin, Elu Da.
06.04
Malam ini, saya akan bercerita sedikit banyak tentang orang yang meng-apa-ya mungkin me-warnai (?) Oke dia bukan crayon dia manusia . Tapi, seseorang yang sampai detik ini membuat saya ingin menulis tentang kisah klasik di jaman itu. Hm. Gapapa lah ya buat isi-isi. Oke, ini sudah kehitung taun ke-4/5 (?) sejak jaman putih abu-abu sampai coolyah amu skripsweet! Woh. Berawal dari bocah kucir kuda yang over gugup ditengah ujian pertama kimia nya, gara-gara kebanyakan denger susah lulus di ujian pak kimia yang over perfectionis, doi bela-belain ujan ujan naik angkot ke salah satu bimbingan belajar yang terkenal di kota ini. Hm, malam atau sore itu gerimis diluar, dan bocah itu hampir menangis didalam. Entah otaknya lagi buntet atau emang bener-bener buntet. Dia mencoba memahami setiap kata yang keluar dari mulut tentor suhu di bimbel itu. Dan ketika teman-teman yang lain mengangukan kepala dan bilang"Iya pak, paham!" atau "Jadi itu di gini-in ya pak?" dan orang yang sedang nulis ini cuma diam, berkeringat, menahan nangis, mata mulai pusing dan menguatkan hati untuk bilang " PAK, KOK SAYA NGGA TAU YA" dan kalimat ini "PAK, JANGAN CEPET-CEPET" yang berujung balasan dari sang tentor suhu seperti ini "DEK, KAMU PINDAH SANA DULU YA". Dengan bokong terseok-seok saya mundur untuk bersandar pada tembok berharap tembok tidak mengeluarkan kata-kata yang sama dengan si Tentor Suhu. Dari kejauhan mata ini masih menatap papan putih itu yang penuh coretan teori waterfall dengan seksama dan otak yang penuh. Hasilnya sama saja tidak paham. Lalu mata ini beralih menengok ke kanan, melihat seonggok eh seorang manusia berjaket merah yang bersandar di dinding yang sedang memangku kitab suci eh buku yang tuebel dan tangan yang asyik memainkan hati eh pensil. Dengan muka serius yang nggak-bisa-diganggu-kalo-diganggu-gue-gigit manusia itu asyik dengan buku kitab sedangkan para teman-temannya leha-leha tidur-tiduran main ha-pe mainin setip pensil di meja dan membuat yang nulis cerita ini mikir ' yaampun sama buku aja di seriusin apalagi kamu ' LOH? HAHAH bercanda guys jaman segitu belum keluar quote begituan. Jadi kalimat sesungguhnya adalah "yampun serius banget ya, segitu susahnya ya cari kuliah? besok aku gimana ya? Duh, mas nya aja bisa kenapa aku engga? Aku harus bisa! Aku gamau kayak mas-nya" ya kurang lebih gitulah intiinya saya ngga mau seperti dia yang harus berkutat dengan sbmptn ya walaupun endingnya berkutat juga :'). Lalu dengan semangat yang full saya membaca catatan kecil *bukan-contekan* dari temen saya dan memaksa tentor saya untuk berlebar hati mengajar saya lagi. Setelah serius dan melupakan manusia itu, jam tambahan selesai waktunya pulang. Waktu beres-beres buku mata ini ngelirik ke arah manusia yang posisinya masih sama kayak beberapa waktu lalu dan saya baru sadar ternyata dia mirip dengan tokoh second-lead novel yang aku baca!! buru-buru saya tarik temen saya yang kebetulan baca novel yang sama dan dia bilang juga mirip. Entah dia bilang mirip itu biar cepet pulang apa bener-bener mirip idk haha. Dan keesokan harinya semua terfokus dengan ulangan kimia yang maha-ampun-jika-diingat-ingin-meneteskan-airmata, dan saya sudah melupakan manusia itu. Long-story-short teman saya (sekarang doi udah married dan yang nulis ini belom :)) ini bilang kalo dia tau nama si manusia itu karena pernah papasan di tempat les dan respon uwe cuek bodo amat. Besok nya lagi dia cerita kalo papasan lagi. Dan respon uwe ya bodoamat. Dan hasil ulangan kimia keluar! Tebak apaaa yang terjadiii uwe termasuk nilai yang tertinggi. Dengan gemetar tangan ini melihat hasil dan ya yang remed cuma 1 bersyukuur banget lah tiba-tiba terbesit muka si abang-abang nyender tembok kemarin. Ada rasa berterima kasih karena power yang nggak sengaja dia kasih buat eike. Mulai dari situ hati ini ingin tahu siapa dia gerangan hingga membuat girang hahaha. Misi pencarian dengan mengikuti segala tambahan yang ada di les jadi di pastikan hampir setiap hari ngedon di tempat les untuk cari tau siapah dia. Dan akhirnya temen saya yang pertama tau namanya langsung lah dengan kemampuan stalking waktu itu yang yoi banget semua info tentang dia udah ditangan. Kalo diinget lagi itu kenangan-yang-ingin-sekali-dilupakan-mengingat-betapa-tidak-tau-malu-nya-yang-nulis-ini-dulu dan ternyata orang ini punya banyak prestasi dan semangat yang perlu di tiru. Mulai dari situ hati ini selalu mengikuti apapun walaupun ngga pernah di comfirm sampai detik ini malah nyantol sama sahabat uwe. Oke fix skip. Dan mulai dari situ saya melibatkan dia di setiap keputusan yang saya buat contohnya minum jamu. Jampi-jampi yang saya buat ketika minum jamu adalah "Mas bakal liat uwe berubah jadi sexy bohay aduhay" nggak deng terlalu jijik haha. Intinya saya mau minum jamu karena mau berubah menjadi cantik demi e-mas-nya. Maaf saya juga agak jijik ngetik ini tapi yah bagaimana itu nyatanya saya beberapa tahun silam :)). Awalnya mantra itu bekerja dan saya semakin memuji dia sampai akhirnya saya merasa bosan kenapa saya begitu menyukai seseorang yang bahkan tidak mengenal saya? Akhirnya saya galau-galau setelah mengetahui mantan nya aduhay semua pinter lagi. Saya semakin minder dan memilih mlipir. Setelah masuk coolyah kadar menyukai mulai menurun tapi masih selalu kepo dan ingin bertemu mengingat dia sudah tidak di pulau ini walaupun masih di bumi ini sih tapi ada rasa "kangen". Dan Tuhan MAHA BAIK sampai sekarang saya tidak dipertemukan dengan nya haha. Dan long-story-short akhirnya dia tau saya lewat sahabat saya dan ternyata dia menyukainya dan saya baru mengetahuinya. Saya merasa ngga di tikung sih kan saya nggak ada obsesi buat "to-be-h-grlfrnd" tapi merasa tersakiti dan terbohongi elah haha. Ya gitulah yang jelas dia tau saya dan sempat memberi ucapan selamat ulangtahun ke saya walaupun itu lewat sahabat saya itu ya okelah. Dan waktu berlalu dan kini hati saya sudah bersih dari dia. Alhamdulilah kembali suci :)) haha yah kira-kira begitulah si uda ini pernah-mengisi-hati-saya-dulu. dulu-sekali-dan-berkesan. Sekiaaan
0 komentar